Jumat, 12 Juni 2015

pengertian tanah,struktur, dan tekstur tanah


A. Pengertian Tanah
      1. Pendekatan Geologi (Akhir Abad XIX)
      Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit(lapisan partikel halus).
      2. Pendekatan Pedologi (Dokuchaev 1870)
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari material induk yang telah mengalami proses lanjut, karena perubahan alami dibawah pengaruh air, udara, dan macam - macam organisme baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Tingkat perubahan terlihat pada komposisi, struktur dan warna hasil pelapukan.
      3. Pendekatan Edaphologis (Jones dari Cornel University Inggris)
      Kata Edaphos = bahan tanah subur.T anah adalah media tumbuh tanaman
4. Perbedaan Pedologis dan Edaphologis
A. Kajian Pedologis
Mengkaji tanah berdasarkan dinamika dan evolusi tanah secara alamiah atau berdasarkan Pengetahuan Alam Murni.Kajian ini meliputi: Fisika Tanah, Kimia Tanah, Biologi tanah, Morfologi Tanah,Klasifikasi Tanah, Survei dan Pemetaan Tanah, Analisis Bentang Lahan, dan IlmuUkur Tanah.
B. Kajian Edaphologis
Mengkaji tanah berdasarkan peranannya sebagai media tumbuh tanaman.Kajian ini meliputi: Kesuburan Tanah, Konservasi Tanah dan Air, Agrohidrologi,Pupuk dan Pemupukan, Ekologi Tanah, dan Bioteknologi Tanah.

C. Paduan antara Pedologis dan Edaphologis
Meliputi kajian: Pengelolaan Tanah dan Air, Evaluasi Kesesuaian Lahan, Tata GunaLahan, Pengelolaan Tanah Rawa, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
      5. Menurut Kamus Umum
Tanah adalah lapisan permukaan tanah yang gembur, seperti halnya lahan, debu dengan bumi.
      6. Menurut Ensiklopedi Indonesia
Tanah adalah campuran bagian - bagian batuan dengan material serta bahan organik yang merupakan sisa kehidupan yang timbul pada permukaan bumi akibat erosi dan pelapukan karena proses waktu.
      7. Menurut Marbut (ahli tanah Amerika Serikat)
Tanah adalah bagian terluar dari kulit bumi yang biasanya dalam keadaan lepas - lepas, lapisannya bisa sangat tipis dan bisa sangat tebal, perbedaannya dengan lapisan di bawahnya adalah hal warna, struktur, sifat fisik, sifat biologis, komposisi kimia, proses kimia dan morfologinya.
      8. Menurut Hilgard (ahli tanah dari Amerika)
Tanah adalah material lepas - lepas dan agak kering yang dipakai untuk tempat akar tanaman dalam mencari makanan dan sarana pertumbuhan tanaman.
      9. Menurut Ramann
Tanah adalah lapisan terluar dari bumi yang padat yang terdiri dari campuran material batuan dengan sisa - sisa bahan organik.
      10.  Menurut Jafee
Tanah adalah benda alam yang berlapis - lapis yang disusun dari mineral dan bahan organik, biasanya dalam keadaan lepas - lepas pada kedalaman yang macam - macam, morfologinya berbeda dengan material induknya yang terletak di bawahnya, berbeda - beda dengan sifat dan susunannya, sifat kimia, komposisi, dan sifat biologisnya.
      11. Definisi Tanah (Berdasarkan Pengertian yang Menyeluruh)
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempattumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman danmenyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman,yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan,industri perkebunan, maupun kehutanan.
Fungsi Tanah
       1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
       2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara.
4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.

      B. Tekstur Tanah
      Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain.
C. Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan lempung terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain. Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemantapan yang berbeda-beda.  Tanah yang dikatakan tidak berstruktur bila butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (disebut lepas, misalnya tanah pasir) atau yang saling melekat menjadi satu satuan yang padu (kompak) dan disebut massive atau pejal( Hardjowigeno, 1987).
         Selanjutnya menurut Hardjowigeno (1987), tanah yang berstruktur baik mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Struktur tanah yang baik adalah yang bentuknya membulat sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan rapat. Akibatnya pori-pori tanah banyak terbentuk, di samping itu tanah tidak mudah rusak sehingga pori-pori tanah tidak cepat tertutup bila terjadi hujan. 
Partikel-partikel primer di dalam tanah tergantung dalam suatu kelompok yang dinamakan sebagai agregat tanah, yang merupakan satuan dasr struktur tanah. Agregat terbentuk diawali dengan suatu mekanisme yang menyatukan pertikel-partikel primer membentuk kelompok atau gugus (cluster) dan dilanjutkan dengan adanya sesuatu yang dapat mengikat menjadi lebih kuat (sementasi) (Baroto dan Siradz, 2006).
Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan keruangan partikel-partikel tanah yang bergantung satu dengan yang lain membentuk agregat. Dalam tinjauan morfologi, struktur tanah diartikan sebagai susunan partikel-partikel primer menjadi satu kelompok partikel (cluster) yang disebut agregat, yang dapat dipisah-pisahkan kembali serta mempunyai sifat yang berbeda dari sekumpulan partikel primer yang tidak teragregasi (Wiyono et al., 2006).
Struktur tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, perharaan, kation, dan mikroorganisme. Bila terjadi kerusakan pada tanah maka diperlukan perbaikan tanah agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, seperti pada tanah podzolik dilakukan dengan memperbaiki kandungan organiknya, meningkatkan unsur hara seperti fosfor dari oksida Fe dan Al, selain itu juga memperbaiki sifat fisik dan struktur tanahnya dan membentuk senyawa kompleks dengan unsur mikro sehingga mengurangi proses pencucian sulfur (Anonim, 2005).
Pada dasarnya struktur tanah adalah kondisi fisik yang berbeda dari bahan awalnya dan dapat berhubungan dengan proses-proses pembentukan tanah. Untuk tanah tersebut menggambarkan struktur dalam profil tanah yang terbaik adalah untuk memeriksa seberapa jauh mengenali unit structural yang lebih besar (Kohnke. 1986).
Struktur tanah dapat dibagi ke dalam tiga bentuk yaitu berbutir tunggal, massif, dan beragregat. Apabila keseluruhan partikel tanah saling lepas satu sama lain, seperti yang dapat kita jumpai pada tanah berkelas tekstur pasir, struktur tanahnya dikatakan berbutir tunggak. Dalam pustaka lama, masih disebut sebagai tanah yang tidak bertekstur atau berbutir lepas. Sebaliknya apabila partikel-partikel tanah saling beriaktan kuat, maka struktur tanahnya disebut massif (Indranada, 1986).
Fase padat tanah terdiri dari partikel dengan ukuran terkumpul bersama dalam jalan yang berbeda-beda. Hasil struktur dan ukuran, bentuk dan penyusun dari agregat-agregat dapat menjadi terpisah selama terjadi keretakan dan permukaan alami dari kelemahan yang dicatat sebagai dasar karakteristik tanah. Agregat adalah bentuk dan ukuran yang irregular tetapi tidak pernah dibedakan meskipun ada alasan untuk membedakannya, yaitu kekerasan yang sama (Marshall dan Holmes, 1978).
Struktur tanah adalah penyusunan zarah-zarah tanah individual satu terhadap yang lain menjadi suatu pola. Struktur tanah adalah susunan pori-pori tanah kecil, sedang dan besar dalam suatu pola .Struktur tanah bukan merupakan faktor tumbuh tanama tetapi berpengaruh terhadap semua factor pertumbuhan tanaman, seperti dalam hal pemasokan air,aerasi, ketersediaan hara, kegiatan mikrobia,penembusan akar dll. (Dwi Priyo Ariyanto,2010)

1 komentar: